KoranPURWOREJO.COM
PURWOREJO - " Di era digital sekarang ini, perang bukan saja semata menggunakan senjata. Tetapi bisa melalui medsos berupa perang informasi, bahkan terkadang ada hoax" Demikian disampaikan Apiatun.SIP Saat menjadi narasumber di Aula Kodim 0708.
" Awas ! Ini harus diwaspadai semua pihak. Ancaman berupa hoax sering terjadi, dan biasanya menjelang tahun politik. Misalnya menyerang calon kepala daerah atau calon legislatif melalui berita bohong atau hoax. Di Purworejo, salah satu cara untuk mengetahui berita tersebut benar atau tidak yakni dengan mengkonfirmasinya kepada Dinas Kominfostasandi" imbuh Aspiatun.SIP
"Yakni dengan melaporkan screenshot berita yang mencurigakan itu ke Dinkominfostasandi. Berita tersebut akan dikelola apakah benar atau tidak. Dinkominfo akan membantu mengungkap. Dalam waktu 3x24 jam akan diberikan jawaban klarifikasinya. Bila tidak benar maka akan diberi stempel hoax ".
Informasi tersebut dijelaskan oleh pejabat fungsional Dinkominfostasandi Aspiyatun.SIP saat menjadi pembicara dalam acara Pembinaan Wawasan Kebangsaan dan Pemberdayaan Keluarga Besar TNI di Aula Kodim, Jumat (26/8).
Acara yang diadakan oleh Kodim 0708 Purworejo tersebut dibuka oleh Dandim Kol Inf Lukman Hakim. Sebanyak 75 peserta yang ikut dalam kegiatan itu, terdiri atas pengurus dan anggota FKPPI dan Pemuda Panca Marga (PPM) Kabupaten Purworejo.
Selain Aspiyatun.SIP yang mewakili kepala dinas Kominfostasandi, dua pemateri lainnya yakni Sudirman dari Kodim yang menyampaikan materi tentang bela negara, serta Subiyanto dari BPBD yang menjelaskan tentang potensi bencana di wilayah Purworejo.
Terkait dengan perang informasi yang sedang marak, Aspiyatun .SIP menyampaikan bahwa di Purworejo sudah dibentuk tim sapu bersih berita hoax, termasuk melibatkan kodim dan polres. Ia pun mencontohkan kasus berita hoax yang mengatasnamakan bupati atau wakil bupati yang beberapa kali terjadi.
"Mereka biasanya mengaku sebagai bupati atau wakil bupati yang akan memberikan bantuan kepada pondok pesantren atau korban bencana alam. Selain itu bentuk hoax lain yang pernah terjadi yaitu berita tentang jumlah warga terpapar CovId-19 yang berbeda antara medsos satu dengan lainnya," ungkap Aspiyatun.
Dandim 0708 Kol Inf Lukman Hakim dalam sambutannya menyampaikan tujuan diselenggarakannya kegiatan pembinaan dan pemberdayaan keluarga besar TNI tersebut.
'Yakni untuk memelihara dan memantapkan rasa cinta tanah air, wawasan kebangsaan dan kesadaran bela negara bagi keluarga besar TNI khususnya FKPPI dan PPM guna mendukung tugas pokok TNI AD," ujarnya.
Disamping itu, juga merupakan bukti bahwa keberadaan organisasi dari keluarga besar TNI di kabupaten Purworejo masih tetap eksis dan solid sebagai salah satu pilar dalam menjaga keutuhan wilayah NKRI.
(Nang)
,


No comments:
Post a Comment